Foto ilustrasi
Jakarta, Hipertensi atau darah tinggi termasuk penyakit yang harus diwaspadai karena dapat menyebabkan penyakit lain, salah satunya stroke. Sayangnya, hipertensi kerap tidak diketahui karena seringkali tidak menimbulkan gejala.
Akibatnya, seseorang bisa saja terserang stroke tiba-tiba karena tekanan darahnya sudah sangat tinggi dan tidak terkontrol. Itu sebabnya hipertensi sering disebut juga sebagai pembunuh senyap atau silent killer.
“Selain untuk pencegahan primer stroke, penurunan tekanan darah juga penting mencegah berulangnya stroke. Penurunan tekanan sistolik 10 mmHg akan menurunkan risiko stroke hingga 27 persen dan besarnya penurunan tekanan darah secara linear akan mengurangi risiko stroke berulang,” tutur Dokter Spesialis Saraf RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita dr. Eka Harmeiwaty, Sp.S.
Perlu diketahui pula faktor-faktor risiko yang bisa menyebabkan hipertensi. Seperti usia, obesitas, makanan yang terlalu banyak mengandung garam dan sedikit kalium, kurang berolahraga, merokok dan konsumsi alkohol, hingga stres. Faktor risiko tersebut mampu membuat tekanan darah tidak stabil, pesan dokter Eka.
Sedangkan terkait pengobatan hipertensi untuk mencegah stroke, selain pencegahan primer, pencegahan sekunder juga tidak kalah penting. Penelitian acak terkendali menunjukkan kalau pengobatan dengan obat anti-hipertensi dapat menurunkan risiko stroke hingga 32 persen.
Beberapa golongan obat dimasukkan sebagai lini pertama yaitu golongan Calcium-channel blockers (CCB), Anti Converting Enzyme Inhibitor (ACEI) atau Angiotensinogen Receptor Blocker (ARB) dan beta blocker.