Foto dok pribadi zat
Jakarta, Spasi-id.com – Tingginya mobillitas masyarakat akibat semakin pulihnya perekonomian berdampak peningkatan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Peningkatan tertinggi pada dua jenis BBM bersubsidi yaitu Pertalite dan Solar.
Akibatnya kouta BBM Kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar tak mencukupi hingga akhir tahun 2022.
“(Kuota Pertalite dan Solar) tidak cukup sampai akhir tahun (2022),” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting seperti dikutip Minggu (4/9/2022).
Pertamina mencatat, penyaluran Pertalite hingga bulan Agustus 2022 sudah mencapai 19,5 juta kilo liter. Sementara kuota keseluruhan mencapai 23,05 juta kilo liter. Artinya kuota BBM yang tersisa adalah 3,5 juta kilo liter.
Sementara itu, penyaluran solar hingga bulan Agustus 2022 sudah mencapai 11,4 juta kilo liter dari kuota yang diberikan ke Pertamina sebesar 14,9 juta kilo liter, atau tersisa 3,5 juta liter.
Jika jumlah rata-rata konsumsi BBM non subsidi masyarakat Indonesia per bulan adalah jumlah penyaluran pada Agustus 2022 dibagikan delapan bulan.
Maka, untuk rata-rata konsumsi pertalite adalah 2,4 juta liter per bulan, dan Solar 1,4 juta kilo liter per bulan.