Waspada Gaslighting pada Hubungan yang Tidak Sehat

Life Style

Jakarta, Spasi-id.com – Rumah Tangga yang dialami oleh Lesti Kejora atas kelakuan suaminya, Rizki Billa memang sedang menjadi perbincangan masyarakat. adanya Gaslighting

Mencuat tentang ‘Gaslighting’ dalam hubungan keduanya. Hal ini ditemukan ketika dalam rekam jejak digital obrolan Lesti dengan Presenter Gilang Dirga sebelum Lesti menikah, pada saat itu Gilang menanyakan apakah Lesti yakin Billar mencintainya.

Namun Lesti tidak dapat menjawab, ia hanya bisa menangis dan bercerita iapun kerap menanyakan hal yang sama kepada Billar, dan hanya diberikan jawaban “kamu masa’ ga ngerasain”. Kata ini yang membuat publik menilai Lesti terkena ‘Gaslighting’ oleh Billar.

‘Gaslighting’, sebuah istilah yang jika dalam bahasa Indonesia adalah Perdayaan Mental. Dalam Wikiledia dijelaskan, merujuk kepada salah satu bentuk penyiksaan secara psikologis yang terjadi dalam hubungan interpersonal, di mana penyiksa melemahkan rasa percaya diri korban dengan membuat mereka mempertanyakan ingatan, sudut pandang, atau kewarasan mereka.

Hubungan interpersonal dapat berupa hubungan profesional (misal hubungan dengan rekan kerja di kantor) atau hubungan personal (misal hubungan pertemanan, hubungan romantis, hubungan kekerabatan, dan lain sebagainya).

Dengan menggunakan penyangkalan yang berulang-ulang, manipulasi, kontradiksi, dan kebohongan, sang penyiksa berusaha untuk menggoyahkan kondisi psikologis korban dan melemahkan rasa percaya dirinya.

Secara singkat, Hal ini dapat diartikan sebagai salah satu bentuk manipulasi yang terjadi dalam hubungan yang tidak sehat. Orang yang terkena manipulasi ‘gaslighting’, akan kehilangan nalar pribadinya, dan mempercayai ucapan dari pelaku.
Siapa pun rentan terhadap ‘gaslighting’. Tindakan ini adalah teknik umum para pelaku kekerasan, diktator, narsistik hingga pemimpin sekte, dan banyak juga terjadi dalam hubungan percintaan yang ingin menguasai.

Tips terkait Gaslighting

Biasanya, korban tidak menyadari bahwa mereka telah dicuci otak. Hal ini karena perilaku tersebut dilakukan secara perlahan dan bertahap.

Orang yang menggunakan jenis manipulasi ‘gaslighting’ ini umumnya bertujuan untuk mendapatkan kekuasaan atas orang lain, dengan memanipulasi anggota keluarga, pasangan, teman, dan bahkan rekan kerja.

Ketika ini terjadi dalam sebuah hubungan, maka ada satu orang yang mendominasi pihak yang lainnya. Kalimat-kalimat ‘gaslighting’ jika terus-menerus diberikan pada satu pihak, pada akhirnya akan membuat pikirannya penuh kekacauan. Sesuatu yang sebenarnya tidak normal dan tidak bisa dibenarkan, nantinya bisa dianggap normal oleh korban ‘gaslighting’.

Follow us on Instagram @spasi.official

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *