Foto ilustrasi
Jakarta, Spasi-id.com – Selain dapat membantu pasangan dengan masalah gangguan kesuburan, bayi tabung juga memiliki manfaat lain yang mungkin jarang diketahui kebanyakan masyarakat awam.
Metode in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung merupakan teknologi reproduksi berbantu yang menjadi lini ketiga dalam terapi gangguan kesuburan.
“Bayi tabung adalah metode reproduksi berbantu yang mempertemukan sperma dan sel telur di luar tubuh manusia,” kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi dan Reproduksi dari RS Pondok Indah IVF Centre dr Yassin Yanuar Mohammad SpOG-KFER MSc, dalam konferensi pers daring yang digelar RS Pondok Indah Group beberapa waktu lalu .
Setelah terjadi pembuahan, embrio yang terbentuk akan ditanam kembali ke dalam rahim calon ibu dengan harapan akan terjadi kehamilan. Pada bayi tabung, proses kehamilan tetap akan berlangsung di dalam tubuh calon ibu.
“Jadi bukan hamilnya di luar, di tabung laboratorium,” ujar dr Yassin.
Ada beberapa kondisi di mana bayi tabung akan diperlukan. Misalnya, ketika pasangan dengan gangguan kesuburan sudah menjalani terapi lini pertama dan kedua namun belum berhasil mencapai kehamilan.
Contoh lainnya, bayi tabung juga diperlukan bila suami memiliki masalah seperti azoospermia. Azoospermia merupakan kondisi di mana jumlah sperma yang terdapat pada air mani laki-laki adalah 0.
“Azoospermia merupakan indikasi mutlak dilakukan bayi tabung,” kata dr Yassin.
Namun selain dapat membantu pasangan dengan masalah kesuburan, bayi tabung juga bisa membantu pasangan suami-istri dengan kondisi-kondisi lain.