
Foto miras oplosan/detik.com
Jakarta, Spasi-id.com – Minuman keras (miras) oplosan tidak sedikit yang menimbulkan masalah kesehatan, bahkan sampai merenggut nyawa. Namun begitu di Indonesia hampir sebagian daerah terdapat miras oplosan.
Padahal dalam kandungan miras oplosan kerap ada yang namanya metanol, yaitu alkohol yang lebih membahayakan dan bersifat racun bagi tubuh, apalagi jika dioplos dengan senyawa lain.
Apa saja bahayanya miras oplosan? Simak di bawah ini pemaparannya:
- Keracunan
Keracunan alkohol adalah kondisi yang paling sering terjadi akibat konsumsi miras oplosan. Keadaan ini dapat mengganggu kerja sistem pernapasan, denyut jantung, suhu tubuh, dan saraf.
Jika bahaya dari miras oplosan ini tidak segera diatasi, orang yang mengalaminya berisiko tinggi mengalami kematian.
- Gangguan Asam Basa Darah
Miras oplosan dapat menyebabkan gangguan asam basa darah. Dalam dunia medis, gangguan ini dikenal dengan sebutan asidosis metabolik.
Gangguan asam basa darah turut memengaruhi mekanisme pengaturan keseimbangan sistem respirasi dan fungsi ginjal, gangguan pada sistem kardiovaskular, serta gangguan fungsi sistem saraf pusat.
- Gangguan Pernapasan
Orang yang minum miras oplosan dapat mengalami gangguan pernapasan. Ia akan mengeluhkan napas melambat dan tersengal-sengal.
Pada tahap yang lebih lanjut, orang tersebut dapat mengalami henti napas dan henti jantung. Kondisi darurat ini bisa berujung kematian.
- Gangguan Penglihatan
Miras oplosan mengandung senyawa metanol. Senyawa tersebut memiliki efek racun pada saraf mata.
Orang yang kerap mengonsumsi miras dan oplosan berisiko tinggi mengalami gangguan mata, seolah-olah pandangannya dihalangi tirai hitam. Gangguan ini sangat sulit diobati, bahkan bisa bersifat permanen.
- Pankreatitis
Pankreatis akut adalah peradangan yang terjadi di dalam pankreas. Salah satu penyebab pankreatitis akut adalah konsumsi minuman yang mengandung alkohol, termasuk miras oplosan.
Orang yang mengalami pankreatitis akut akan mengalami keluhan nyeri hebat di bagian perut atas. Jika kondisi ini tidak segera diatasi, penyakit akan berkembang dan berisiko menimbulkan komplikasi kerusakan jaringan pankreas permanen.