Foto Putri Candrawathi
Jakarta, Spasi-id.com – Motif pembunuhan terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masih simpang siur. Narasi awal disebut-sebut motif Fredy Sambo nekat melakukan pembunuhan berencana terhadap anak buahnya lantaran kasus pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap istrinya, Putri Candrawathi.
Namun dugaan pelecehan seksual yang dilaporkan Istri Putri Chandrawathy sudah dihentikan pihak kepolisian karena tidak ada unsur pidana.
Terbaru, Komnas HAM menemukan adanya indikasi pelecehan seksual dalam kasus Brigadir J. Komnas HAM bahkan merekomendasikan pihak kepolisian agar kasus dugaan pelecehan terhadap Putri bisa diusut kembali.
Komnas HAM telah menggandeng Antikekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) untuk mendalami hal tersebut.
Meski demikian, Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani, enggan membeberkan bentuk pelecehan seksual yang dimaksud. Komnas HAM meminta semua pihak menunggu pengumuman dari Tim Khusus (Timsus) Polri. “Tunggu dari Kepolisian saja yang mengumumkan,” kata Andy Yentriani kepada wartawan, Minggu (4/9/2022).
Andy tidak menyebutkan secara spesifik terkait pelecehan seksual yang dialami istri Ferdy Sambo ini.
Sebelumnya, dalam keterangan dikutip dari program acara News Update Live Kompas.com, Jumat (2/9/2022), Komnas Perempuan menyebut bentuk pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J pada Putri Candrawathi di Magelang, Jawa Tengah, adalah rudapaksa.
“Yang disampaikan kepada kami yang terjadi di Magelang adalah rudapaksa,” kata Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi.