Foto Menkes Gunadi Hasidin/istimewa
Jakarta – Wabah baru cacat monyet mulai menghantui menyusul ditemukannya kasus baru di Indonesia. Pemerintah mulai mengupayakan langkah pencegahan dengan melakukan vaksinasi kepada masyarakat.
Meski demikian, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan, sasaran vaksinasi cacar pada kalangan tertentu.
Alasannya, penularan cacar monyet jauh lebih susah dibandingkan Covid-19. Hanya melalui kontak fisik dengan cairan dari bintik-bintik cacar seseorang yang sudah mengidap dan tidak melalui droplet laiknya Covid-19. Sementara penularan Covid-19 melalui droplet bisa melalui udara.
“Karena lebih segmennya khusus kita keep untuk diberikan ke yang mungkin lebih memiliki kans kena lebih besar, terutama yang imunitasnya rendah,” kata Budi Gunadi, Rabu (24/8).
Saat ini Menkes Budi menjelaskan pemerintah sudah membeli vaksin cacar monyet yang disiapkan bagi para penderita serta kalangan dengan imunitas yang rendah.
“Sekarang vaksinnya sudah kita beli, sekarang sedang on the way datang. Obat-obatannya kita sudah terima, antivirus biasa,” ujarnya.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejak 23 Juli 2022 telah menetapkan cacar monyet sebagai penyakit yang dapat menjadi darurat kesehatan global.
Di tanah air, Kementerian Kesehatan pada Sabtu (20/8) mengumumkan temuan kasus pertama terkonfirmasi cacar monyet di Indonesia pada seorang pasien laki-laki berusia 27 tahun. Diketahui pasien tersebut terpapar beberapa hari setelah kembali dari perjalanan wisata ke beberapa negara di Eropa Barat pada 8 Agustus 2022.
Vaksinasi Cacar Monyet Hanya Diberikan Pada Penderita Imun Lemah
Jakarta – Wabah baru cacat monyet mulai menghantui menyusul ditemukannya kasus baru di Indonesia. Pemerintah mulai mengupayakan langkah pencegahan dengan melakukan vaksinasi kepada masyarakat.
Meski demikian, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan, sasaran vaksinasi cacar monyet tidak seperti vaksinasi Covid-19 kepada seluruh masyarakat. Namun hanya terbatas pada kalangan tertentu.
Alasannya, penularan cacar monyet jauh lebih susah dibandingkan Covid-19. Hanya melalui kontak fisik dengan cairan dari bintik-bintik cacar seseorang yang sudah mengidap dan tidak melalui droplet laiknya Covid-19. Sementara penularan Covid-19 melalui droplet bisa melalui udara.
“Karena lebih segmennya khusus kita keep untuk diberikan ke yang mungkin lebih memiliki kans kena lebih besar, terutama yang imunitasnya rendah,” kata Budi Gunadi, Rabu (24/8).
Saat ini Menkes Budi menjelaskan pemerintah sudah membeli vaksin cacar monyet yang disiapkan bagi para penderita serta kalangan dengan imunitas yang rendah.
“Sekarang vaksinnya sudah kita beli, sekarang sedang on the way datang. Obat-obatannya kita sudah terima, antivirus biasa,” ujarnya.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejak 23 Juli 2022 telah menetapkan cacar monyet sebagai penyakit yang dapat menjadi darurat kesehatan global.
Di tanah air, Kementerian Kesehatan pada Sabtu (20/8) mengumumkan temuan kasus pertama terkonfirmasi cacar monyet di Indonesia pada seorang pasien laki-laki berusia 27 tahun. Diketahui pasien tersebut terpapar beberapa hari setelah kembali dari perjalanan wisata ke beberapa negara di Eropa Barat pada 8 Agustus 2022.
Jakarta – Wabah baru cacat monyet mulai menghantui menyusul ditemukannya kasus baru di Indonesia. Pemerintah mulai mengupayakan langkah pencegahan dengan melakukan vaksinasi kepada masyarakat.
Meski demikian, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan, sasaran vaksinasi cacar monyet tidak seperti vaksinasi Covid-19 kepada seluruh masyarakat. Namun hanya terbatas pada kalangan tertentu.
Alasannya, penularan cacar monyet jauh lebih susah dibandingkan Covid-19. Hanya melalui kontak fisik dengan cairan dari bintik-bintik cacar seseorang yang sudah mengidap dan tidak melalui droplet laiknya Covid-19. Sementara penularan Covid-19 melalui droplet bisa melalui udara.
“Karena lebih segmennya khusus kita keep untuk diberikan ke yang mungkin lebih memiliki kans kena lebih besar, terutama yang imunitasnya rendah,” kata Budi Gunadi, Rabu (24/8).
Saat ini Menkes Budi menjelaskan pemerintah sudah membeli vaksin cacar monyet yang disiapkan bagi para penderita serta kalangan dengan imunitas yang rendah.
“Sekarang vaksinnya sudah kita beli, sekarang sedang on the way datang. Obat-obatannya kita sudah terima, antivirus biasa,” ujarnya.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejak 23 Juli 2022 telah menetapkan cacar monyet sebagai penyakit yang dapat menjadi darurat kesehatan global.
Di tanah air, Kementerian Kesehatan pada Sabtu (20/8) mengumumkan temuan kasus pertama terkonfirmasi cacar monyet di Indonesia pada seorang pasien laki-laki berusia 27 tahun. Diketahui pasien tersebut terpapar beberapa hari setelah kembali dari perjalanan wisata ke beberapa negara di Eropa Barat pada 8 Agustus 2022.