Foto istimewa
Jakarta, Spasi-id.com – Kata pensiun menjadi seperti hantu yang menakutkan bagi para pekerja yang sudah memasuki usia 50 tahun. Banyak dari mereka yang lantas cemas, khawatir dan takut memasuki usia pensiun.
Betapa tidak, kata pensiun identik dengan kondisi fisik yang tidak lagi kuat untuk bekerja keras dan mendapatkan banyak pemasukan.
Semakin lama kondisi dan kesehatan tubuh semakin menurun. Fisik kita saat mulai menginjak usia pensiun tidak lagi gagah dan kekar. Bahkan ada yang berkata, kondisi fisik kita akan kembali layaknya anak-anak yang sangat memerlukan perhatian lebih dari orang lain.
Kondisi fisik yang tak sebugar sebelumnya tentu membawa dampak pada kondisi keuangan. Ada gap tajam antara pemasukan dan pengeluaran. Kondisi keuangan tidak akan seperti sebelumnya. Pemasukan semakin berkurang. Pendapatan surut seiring dengan tubuh lambat-laun menjadi lemah dan rentan.
Pemerintah atau perusahaan tempat kita bekerja biasanya memang memberikan tunjangan pensiun. Meski harus diakui dananya masih sangat terbatas, program ini cukup bermanfaat. Sayangnya, dana pensiun ini tak bakal bisa 100% mengkover kebutuhan di hari tua.
Oleh sebab itu, di luar dana pensiunan tersebut maka penting juga menyiapkan dana pensiunan secara mandiri. Toh, saat ini dana pensiun sudah bisa dilakukan secara mandiri seperti melalui investasi reksa dana. Kunci sukses investasi reksa dana sejak dini adalah konsistensi menyisihkan sebagian dari gaji bulanan.