Minim tenaga Kerja, Australia Buka Peluang Buat Pekerja Migran Lebih Banyak

Internasional

foto tenaga kerja Asia di Australia/Kompasiana.com

Sydney,Spasi-id.com – Australia mengalami kekurangan tenaga kerja di tahun 2022. Hal itu disebabkan setelah melewati kondisi buruk pada tahun 2020 dan kini ekonomi telah pulih.

Tetapi tanda kebangkitan ekonomi juga diikuti kelangkaan pekerja yang semakin meningkat. Dampaknya pada semua bidang bisnis hanya mengambil lebih sedikit pekerjaan atau bahkan tutup karena kekurangan staf.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah federal tengah mempertimbangkan untuk menaikkan asupan migrasi tahunan menjadi antara 180.000 dan 200.000, dari batas saat ini sebesar 160.000.

Tahun lalu, sumber terbesar migran permanen adalah Tiongkok dan India, masing-masing sekitar 22.000 orang. Negara asal migran lainnya diikuti oleh Inggris, Filipina, Vietnam, Amerika Serikat, dan Nepal.

Kekurangan tenaga kerja utama Australia adalah di antara pekerja teknologi informasi, dokter dan perawat, dan pekerja perhotelan, perdagangan dan manufaktur.

Dewan Bisnis Australia telah meminta pemerintah federal untuk mempermudah dan mempercepat migran terampil untuk dipekerjakan dan mendapatkan tempat tinggal permanen.

Tingkat pengangguran Australia berada pada 3,5 persen atau level terendah dalam hampir 50 tahun. Tingkat pengangguran diperkirakan akan turun di bawah 3 persen.