Foto ilustrasi
Jakarta, Spasi-id.com – Mungkin selama ini banyak orang masih salah kaprah terkait cara Penularan HIV, sehingga memunculkan stigma negatif yang menyebutkan hanya dengan bersentuhan dengan pengidap HIV. Maka seseorang langsung bisa tertular HIV.
Padahal, seperti disampaikan Konselor HIV/AIDS, dr. Gia Pratama menjelaskan, penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) tidak semudah itu. Jenis virus ini hanya bisa ditularkan melalui cairan, bukan bersentuhan kontak erat seperti Covid-19
“Beda cara penularannya kan. Covid-19 lewat udara, percikan ludah. Kalau HIV lewat pertukaran cairan tubuh. Contohnya, air maninya laki-laki, darah juga bisa. Itu cara penularannya,” jelas dr. Gia di Jakarta Selasa (13/09).
Selain itu, contoh penularan HIV lainnya, seperti melalui plasenta dari ibu kepada calon bayi yang masih dalam kandungan.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Gia juga membahas tentang rasio angka kasus positif HIV. Ia menyebut, yang paling banyak angka atau kasusnya adalah pekerja seksual yang memang kerap berganti-ganti pasangan saat berhubungan seksual. Sehingga tak dapat dipungkiri, bahwasanya kelompok ini lebih mendominasi.
“Yang paling besar secara demografi adalah pekerja seksual,” imbuhnya.
Tapi tunggu dulu, tidak hanya kelompok pekerja seksual, yang juga tak kalah rentan ialah lelaki penyuka sesama jenis, rutin melakukan hubungan seksual melalui anal. Pengguna narkoba suntik, terlebih alat suntikannya digunakan secara bergantian atau berkala dan juga orang transgender.