
Spasi-id. Angin topan besar yang diberi nama Fung-wong telah menghantam wilayah utara Filipina pada Minggu malam, menyebabkan sedikitnya dua orang tewas dan lebih dari satu juta warga dievakuasi ke tempat aman. Sky News+3Reuters+3AP News+3
Dampak dan Lokasi Serangan
Topan yang dikenal secara lokal sebagai “Uwan” mendarat di kota Dinalungan, Provinsi Aurora, dan menerjang pulau Luzon dengan hujan lebat, angin kencang, serta gelombang pantai yang tinggi. Reuters+1
Di kota Santiago, Provinsi Isabela, banyak rumah rusak, tiang listrik roboh, serta pohon tumbang akibat tiupan angin dahsyat. Reuters+1
Korban Jiwa dan Evakuasi
Menurut laporan awal dari kantor pertahanan sipil, dua orang korban meninggal dunia dan dua lainnya mengalami cedera. Reuters+1
Evakuasi massal dimulai sebelum topan mendarat — lebih dari satu juta warga telah dipindahkan dari kawasan rawan banjir dan longsor. The Guardian+1
Kondisi Setelah Landfall
Beberapa kabupaten menjadi tidak dapat diakses akibat longsor dan kerusakan infrastruktur jalan. Wakil Gubernur Aurora, Patrick Angara, menyatakan bahwa operasi penilaian kerusakan dan pembersihan sudah berjalan. Reuters
Badan meteorologi setempat memperingatkan bahwa meskipun pusat badai telah bergerak ke Laut Cina Selatan, hujan lebat dan angin kencang masih berpotensi terjadi di banyak wilayah. Reuters+1
Latar Belakang dan Situasi Lebih Luas
Topan Fung-wong merupakan badai ke-21 yang terjadi di Filipina pada tahun ini, datang tak lama setelah Typhoon Kalmaegi yang sebelumnya menewaskan sedikitnya 224 orang. The News International+1
Presiden Ferdinand Marcos Jr. telah menyatakan keadaan darurat nasional guna mempercepat respon terhadap bencana ini. AP News+1
Pejabat pertahanan memperingatkan bahwa hingga 30 juta orang bisa berada dalam risiko, jika topan tidak terkendali. Sky News+1
Kesimpulan
Topan Fung-wong datang dengan kekuatan penuh ke Filipina utara, memaksa evakuasi luas dan menimbulkan kerusakan signifikan. Meskipun korban jiwa hingga saat ini dilaporkan sedikit, potensi dampak jangka panjang dari hujan ekstrem dan gelombang pantai masih sangat tinggi — terutama di wilayah kepulauan yang rentan. Upaya penyelamatan dan pemulihan telah dimulai, namun tantangan seperti akses terbatas dan kondisi cuaca masih menghambat.



