Begini Penjelasan Pakar Soal Kurangi Konsumsi Makanan Instan Agar Tidak Obesitas

Life Style

Foto ilustrasi

Jakarta, Spasi-id.com – Konsumsi makanan instan dalam jangka panjang dan berlebihan bisa memicu obesitas atau kegemukan.

“Kalau terus berlanjut kita tidak menjaga kegemukan ini bisa menimbulkan penyakit diabetes melitus,” kata Dokter spesialis penyakit dalam Ari Fahrial Syam, mengutip Republika, Minggu (18/9/2022).

Ari menjelaskan, obesitas bisa timbul karena kandungan karbohidrat yang ada dalam makanan instan cukup tinggi. Selain karbohidrat, kandungan garam yang cukup tinggi juga bisa menyebabkan hipertensi atau darah tinggi jika dikonsumsi secara berlebihan.

“Kalau konsumsi garamnya terlalu tinggi, kita konsumsi terus itu juga bisa menyebabkan hipertensi pada pasiennya,” jelas Ari. .

“Kita tahu obesitas adalah salah satu faktor risiko untuk terjadinya kanker, termasuk juga kanker usus besar dan kanker payudara. Itu adalah kanker yang terkait dengan kegemukan,” sambungnya.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga meluruskan MSG atau penyedap makanan bukan menjadi faktor pemicu kanker. Karena MSG yang dipakai pada makanan instan di Indonesia sudah berizin resmi.

“Jadi mitos ya kalau MSG ini bisa menyebabkan kanker,” tegasnya.

Ia pun memberi saran untuk konsumsi makanan rendah lemak dan banyak mengandung serat serta buah-buahan untuk mencegah risiko kanker sejak dini.

“Kita juga harus rajin aktivitas olahraga, harus banyak minum dan istirahat yang cukup,” ucap Ari.