Spasi-id. Beberapa hari terakhir, wilayah Sumatera Utara dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang, banjir, dan longsor — dampak dari aktivitas siklon tropis dan bibit siklon di sekitar perairan Indonesia. Antara News+2Antara News+2
Latar: Kenapa Bisa Terjadi Siklon di Sumatera Utara?
- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut bahwa penyebab langsung cuaca ekstrem ini adalah Siklon Tropis Senyar — yang asalnya dari bibit siklon bernama Bibit Siklon 95B di Selat Malaka, plus pengaruh Siklon Tropis KOTO di Laut Sulu. Antara News+2Bengkulu Antara News+2
- Menurut penjelasan BMKG, keberadaan Senyar di Selat Malaka tergolong “tidak umum”, karena wilayah tropis dekat khatulistiwa jarang dilintasi siklon tropis. Antara News+1
- Namun, beberapa tahun belakangan, fenomena seperti ini semakin sering terjadi — menekan bahwa perubahan pola cuaca global dan klimatologi bisa memperbesar kemungkinan siklon tropis “aneh” dekat ekuator. RCCC Universitas Negeri Padang+1
Dampak Terhadap Sumut: Kerusakan, Korban, dan Evakuasi
- Curah hujan ekstrem selama November 2025 menyebabkan sejumlah wilayah di Sumut — terutama di kawasan barat dan Tapanuli Raya — diterjang banjir dan longsor. Antara News+2Murianews+2
- Menurut BNPB, setidaknya empat kabupaten terdampak parah: Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan. Hingga laporan terakhir, delapan warga tewas, ratusan orang luka-luka, dan kerusakan infrastruktur masif dilaporkan. Antara News+2Murianews+2
- Curah hujan harian juga sangat tinggi — BMKG mencatat intensitas hujan ekstrem di sejumlah stasiun hujan di Sumut selama 24–25 November 2025. Banten Antara News+1
- Selain korban jiwa dan kerusakan, banyak warga harus mengungsi, dan akses transportasi serta infrastruktur umum terganggu. Tim gabungan BNPB dan pemerintah daerah sudah dikerahkan untuk tanggap darurat dan evakuasi. Antara News+1
Kenapa Ini Penting: Potensi Risiko Besar dan Pelajaran Untuk ke Depan
Fenomena seperti Siklon Tropis Senyar menunjukkan bahwa Indonesia — termasuk wilayah yang selama ini dianggap “aman” dari siklon tropis seperti Sumatera Utara — bisa terdampak siklon tropis kalau kondisi atmosfer mendukung. Antara News+1
- Artinya, diperlukan kesiapsiagaan bencana bukan hanya di kawasan rawan siklon klasik, tetapi juga di daerah-daerah yang selama ini belum terduga.
- Peningkatan intensitas cuaca ekstrem juga menggarisbawahi pentingnya pemantauan dini (early warning) dan edukasi masyarakat tentang potensi bencana.
- Pemerintah dan masyarakat lokal perlu memperkuat sistem mitigasi — drainase, sistem peringatan, kesiagaan infrastruktur — agar bisa menghadapi anomali cuaca semacam ini.
Imbauan dan Tindakan Darurat Saat Ini
- BMKG & BNPB mengimbau warga di seluruh wilayah Sumatera Utara — terutama di Tapanuli Raya, Sibolga, dan wilayah pesisir/pegunungan — untuk waspada terhadap potensi hujan lebat, angin kencang, gelombang tinggi, banjir dan longsor dalam beberapa hari ke depan. Antara News+2detikcom+2
- Untuk warga di daerah rawan bencana: siapkan jalur evakuasi, berjaga-jaga terhadap informasi dari otoritas lokal, dan hindari aktivitas di area rawan longsor atau dekat sungai/tebing saat hujan deras.
- Untuk pemerintah daerah dan lembaga terkait: segera lakukan penanganan darurat, pendataan korban, distribusi bantuan, serta perbaikan infrastruktur — terutama drainase dan tanggul.
Kesimpulan
Badai siklon tropis dan bibit siklon seperti Senyar dan KOTO telah membawa hujan ekstrem, angin kencang, banjir, dan longsor ke Sumatera Utara — membuktikan bahwa perubahan pola cuaca membuat ancaman bencana semakin meluas. Warga dan pemerintahan harus meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan, agar bencana tidak berujung lebih besar.



