Waspada, 5 Masalah Ekonomi yang Dapat Berujung Perceraian

Life Style

Foto ilustrasi

Jakarta, Spasi-id.com – Salah satu faktor penyebab perceraian tak lain dan tak bukan adalah faktor ekonomi. Nah, agar hidup keluarga tetap harmonis, baik juga dikenali hal-hal yang bisa menyebabkan penceraian.

Berikut ini 5 masalah keuangan sederhana yang bisa membuat rumah tangga retak jika nggak disadari dan dikondisikan sejak awal dengan baik-baik:

  1. Utang yang Berlebihan

Keluarga yang terlilit banyak utang biasanya anggota keluarganya mudah stres. Siapa sih yang kagak stres memiliki utang berjibun yang tak kunjung lunas. Nah, biar prahara dalam rumah tangga bisa diminimalisir, konsistenlah dengan rasio utang yang ideal. Jumlah utang yang sudah menjadi acuan umum yaitu tak lebih dari 30 persen total penghasilan.

  1. Ketimpangan Penghasilan

Jangan sepelekan ketimpangan gaji antara suami dan istri. Tak jarang, perceraian terjadi karena gaji istri yang lebih besar dari suami lho. Kalau gak pinter dan bijaksana dalam menyikapinya, perceraian sudah mengintai. Bagaimana pun, penghasilan yang beda itu jangan dianggap sebagai persoalan serius. Kalau penghasilan istri lebih besar maka disyukuri saja dan tak perlu baper, apalagi saat disindir-sindir orang lain.

  1. Terbuka Soal Keuangan

Kejujuran dan keterbukaan penggunaan uang menjadi salah satu unsur penting dalam menciptakan keharmonisan keluarga. Kendati demikian, tak sedikit lho pasangan yang tidak jujur soal keuangan. Saling curiga menjadi penyebab keretakan keluarga. So, dalam hal keuangan, nggak boleh ada rahasia-rahasiaan segala. Dengan saling terbuka soal keuangan maka berbagai kekurangan bisa teratasi.

  1. Konsumtif

Konsumtif itu identik dengan kebiasaan menggunakan uang tidak sesuai dengan tujuannya. Orang yang konsumtif biasanya tak bisa nabung. Ujung-ujungnya, utang sana utang sini. Kalau sudah seperti ini, pertengkaran kecil bisa berubah menjadi percekcokan besar dan akhirnya perceraian.

  1. Pengelolaan Uang yang Buruk

Kalau sudah memutuskan hidup bersama sebagai suami-istri, memang sebaiknya bersinergi dalam merancang pengelolaan keuangan. Kebersamaan meminimalisir pertengkaran. Pengelolan yang buruk yaitu ketika tak adanya tabungan atau investasi. Padahal investasi itu kini makin mudah dan praktis. Investasi reksa dana sebagai contohnya sudah mudah dilakukan secara online dengan modal yang terjangkau.