Foto ilustrasi tentara Rusia/istimewa
Rusia, Spasi-id.com – Pentagon menyebut Rusia mulai kehilangan tentara dalam jumlah besar selama enam bulan Invasi ke Ukraina. Untuk menutupi kekurangan, Negara yang dipimpin Putin ini berusaha merekrut rekrut narapidana dan orang tua untuk menambah pasukan.
Seperti dilaporkan AFP, dikutip Selasa (30/8/2022), Rusia bahkan merekrut banyak tentara baru dari orang yang lebih tua, dan kurang pelatihan.
Dilaporkan juga Presiden Rusia Vladimir Putin Kamis lalu, akan memulai perekrutan pada Januari tahun depan. Ditargetkan, jumlah tentara negara itu meningkat sekitar 10 persen menjadi 1,15 juta prajurit.
Meski demikian, upaya Rusia untuk melakukan penambahan jumlah personil pasukan disebut-sebut tidak akan mencukupi dari target.
“Setelah enam bulan menginvasi Ukraina, Rusia mengalami kemunduran yang signifikan dan kehilangan pasukan yang besar. Pentagon percaya bahwa upaya ini tidak mungkin berhasil, karena Rusia secara historis tidak memenuhi target personel dan kekuatan,” kata pejabat senior pertahanan.
Rusia tidak main-main untuk menambah kekuatan pasukan. Bahkan syarat perekrutan diperluas dengan tujuan penambahan jumlah tentara mencukupi.
“Bahkan syarat batas usia atas untuk rekrutan baru dihilangkan. Tidak hanya itu, juga dengan merekrut tahanan. Banyak dari rekrutan baru ini terlihat lebih tua, tidak layak dan tidak terlatih,” kata pejabat itu.
Pentagon menilai dengan cara perekrutan tersebut, tidak secara efektif memperluas kekuatan tempur secara keseluruhan pada akhir tahun.
Pejabat itu juga mengungkapkan, target angkatan bersenjata Rusia kekurangan 150.000 dari mereka nyatakan yaitu satu juta.