Site icon Spasi Berita

Bayi Anda Rewel atau Sering Menangis Tiba-tiba, Lakukan 5 Hal Ini Agar Diam

Foto Istimewa

Jakarta,Spasi-id.com – Ungkapan perasaan sedih, kecewa, marah akan berujung pada tangisan atau menangis. Hal itu tak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi juga pada bayi.

Namun, bagaimana jika bayi tiba-tiba menangis. Sebab tidak seperti orang dewasa, kita tak bisa bertanya pada bayi yang belum bisa bicara kenapa ia menangis.

Sebagai orang tua, memahami kesehatan bayi saja tidak cukup. Penting juga memahami emosi pada bayi, cari tahu sebanyak mungkin informasi mengenai penyebab bayi menangis tiba-tiba.

Berikut ini yang bisa kamu lakukan ketika bayi menangis tiba-tiba yaitu sebagai berikut:

  1. Ibu harus tetap tenang. Jika ibu merasa emosi sebaiknya menjauh terlebih dahulu. Pastikan saat menggendong bayi kamu sudah dalam keadaan tenang, agar ketenangan kamu juga bisa dirasakan oleh sang bayi sehingga dia bisa merasa lebih aman berada di gendonganmu. Jangan sampai kamu menggendong bayi dalam keadaan marah bahkan sampai mengeluarkan bentakan atau kata-kata kasar karena itu secara tidak langsung akan meninggalkan trauma pada sang bayi di kemudian hari.
  2. Berkaitan dengan kata-kata yang diucapkan oleh ibu kepada bayi pastikan tidak menghakimi tangisan sang bayi misalnya dengan mengucapkan “bayi kok rewel banget” ” dasar bayi cengeng” dan seterusnya.
  3. Bantu bayi untuk merasa lebih tenang dan aman dalam gendonganmu, ucapkanlah kata-kata yang baik kepadanya misal “anak mama kenapa hari ini nangis terus, lagi sedih? laper yaa sayang?” atau “Adek nangisnya udahan yuk, nanti adek capek mama sedih, kita cerita yang seneng-seneng aja yaa”. Dalam hal ini posisikan bayi sebagai orang yang perlu kamu ajak komunikasi. Yang paling ditekankan adalah nada bicara dan pilihan kata-kata yang kamu ucapkan.
  4. Membiasakan jadwal teratatur pada bayi, misal jadwal istirahatnya, jadwal makan hingga jadwal tidur. Hal ini dilakukan agar bayi mengenali kegiatannya sehari-hari dan mencegah rewel yang berkepanjangan.
  5. Penerimaan diri yang kuat jika posisi kita menjadi orang tua tetap harus memberi contoh sebaik mungkin kepada ana-anak kita dan menjelaskan situasi apa pun secara pelan-pelan.
Exit mobile version