Site icon Spasi Berita

Awas! Anak-anak Lebih Rentan Terkena Asma Jika Ayah Terpapar Asap Rokok

Foto ilustrasi/klikdokter

Jakarta, Spasi-id.com – Anak-anak lebih mungkin terkena asma jika ayah mereka terpapar asap rokok ketika dia masih kecil, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam European Respiratory Journal. Dipimpin oleh peneliti University of Melbourne, Jiacheng Liu dan Dr Dinh Bui, penelitian ini juga menunjukkan bahwa risiko asma anak-anak bahkan lebih tinggi jika ayah mereka terpapar asap rokok dan kemudian menjadi perokok.

Studi ini didasarkan pada data dari Tasmanian Longitudinal Health Study (TAHS), yang dipimpin oleh Profesor Shyamali Dharmage dari Universitas Melbourne, salah satu studi pernapasan terbesar dan terpanjang di dunia, yang dimulai pada tahun 1968. Untuk studi ini, para peneliti mengamati 1.689 anak-anak yang dibesarkan di Tasmania, bersama ayah mereka dan kakek-nenek dari pihak ayah.

Tim membandingkan data apakah anak-anak menderita asma pada usia tujuh tahun dengan data apakah ayah tumbuh dengan orang tua yang merokok ketika mereka berusia di bawah 15 tahun. Mereka juga memasukkan data apakah ayah masih aktif atau dulunya perokok.

“Kami menemukan bahwa risiko asma non-alergi pada anak-anak meningkat sebesar 59 persen jika ayah mereka terpapar asap rokok di masa kanak-kanak, dibandingkan dengan anak-anak yang ayahnya tidak terpapar,” kata Liu, dikutip Labonline, Selasa (20/9/2022).

Risiko dapat diturunkan pada cucu mereka bahkan jika anak mereka menghindari merokok. Sementara para peneliti tidak dapat memastikan bagaimana kerusakan ini diturunkan dari generasi ke generasi.

Ada kemungkinan asap tembakau menciptakan perubahan epigenetik dalam sel yang akan terus memproduksi sperma ketika anak laki-laki tumbuh dewasa. Perubahan ini kemudian dapat diturunkan kepada anak-anak mereka.

Para peneliti sekarang akan menyelidiki apakah peningkatan risiko asma berlanjut hingga kehidupan dewasa. Lalu apakah ayah yang terpapar asap rokok saat anak-anak, menularkan peningkatan alergi atau penyakit paru-paru lainnya kepada anak-anak mereka.

Exit mobile version